Naluri Dalam Dunia Fotografi

"Sense”... Dalam bahasa Indonesia diartikan dengan “Naluri”. Lalu bagaimana kita menghubungkan dengan ilmu fotografi biar lebih maksimal? Apakah kita percaya bahwa orang yang memiliki Sense yang bagus akan lebih bagus hasil fotonya? Bagaimana kita membuat Sense yang kita miliki lebih terlatih? Apakah kita percaya bahwa Sense itu "melekat " atau bisa dilatih?

Sense yang kita miliki hasil latihan dan bukan factor yang “melekat”. Dilanjut dengan mulai rajin melihat web - web fotografi. Belajar baca apa itu ISO, SPEED, DIAFRAGMA, EXPOSURE, WB, METERING dll. Baca semua topic di forum / komunitas fotografi. Membaca adalah salah satu cara membuat kita memperkuat SENSE. Membaca apa itu Rule of Third, Golden Mean dll.

Lalu Apakah Sense berhubungan dengan alat? sebenarnya kita tidak perlu percaya hal itu karena Kamera hanyalah alat. Jangan terpaku kepada alat harus bagus.  Kita boleh mengganti Gear kalau konsepnya begini : “kalau Kamera atau Lensa sudah tidak mengimbangi Skill anda untuk eksplorasi lebih jauh”.

Intinya, menurut saya yang namanya SENSE adalah faktor yang “diasah” oleh diri kita sendiri.

"You are what you think." Kalau kita berpikiran positif maka otak akan mencari hal2 yang positif dan sebaliknya. Kalau kita berpikir bahwa kita bisa maju, maka otak akan memikirkan hal2 yang membuat kita maju. Jangan rusak “Sense” kita dengan Negative Thinking…Misalkan: “ah, saya  nggak bisa nih” dll.

Seperti yg dikatakan Ibra terhadap Messi dan Ronaldo, menurut Ibra ...  Messi mempunyai talenta dalam sepak bola, sedangkan Ronaldo merupakan produk latihan yg berkelanjutan. Semua tau keduanya jagaoan dalam sepak bola. Jadi sebenarnya yg gak punya bakat bawaan pun bisa jago asalkan sering latihan 

" Bermain fotografi itu seperti berenang di lautan luas. Kalau berhenti, kita mati tenggelam. Kalau berenang terus, daratannya nggak kelihatan ... Never ending story..." .(Dewandaru / IDOL)