Menjadi seorang fotografer tidak terjadi dengan begitu saja. Fotografer handal yang menjadikan fotografi sebagai profesi atau hobi belaka tentunya memiliki segudang pengalaman. Foto-foto indah disisipi cerita bermakna didalamnya dihasilkan dari dedikasi mereka selama bertahun-tahun dalam dunia fotografi.
Gambaran sosok fotografer dimaksud dapat kita peroleh dari seorang pria asal Bangka Belitung bernama Taufiq Hidayat yang mencintai dan mengeluti fotografi. Kesehariannya, Pria yang akan berulang tahun pada 13 November mendatang ini bekerja di Bank Sumsel Babel dan menempati posisi sebagai Wakil Pimpinan Cabang.
" Bagi kami anggota KOMFOS ... Beliau adalah seorang ayah, kakak, saudara, sahabat dan teman ... terima kasih atas semua yang telah di berikan dan di korbankan untuk kemajuan KOMFOS ... " ( waroeng KOMFOS )
Melalui wawancara telepon, beliau bersemangat saat menceritakan awal mula beliau jatuh hati pada fotografi. Semenjak duduk di bangku kuliah, kecintaanya terhadap fotografi sudah mulai tumbuh. Meskipun hanya menggunakan kamera analog, ia tidak ragu untuk mempelajari teknik fotografi secara otodidak dan melalui buku fotografi.
Karena keterbatasan dana, ia sempat meninggalkan fotografi untuk beberapa saat. Berikutnya di tahun 2008, ketika era kamera digital mulai merebak bagaikan virus, ia pun kembali membangkitkan hasrat fotografinya. Salah satu alasannya kembali berteman dengan kamera adalah kemudahan yang didapat melalui teknologi kamera yang semakin canggih. Kini, dengan memiliki kamera DSLR Nikon D300s dan enam buah lensa sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Taufiq Hidayat tidak hanya hobi dengan dunia fotografi namun sudah menjadikannya bagian dari hidup. Hobi tersebut juga yang mengantarkannya menjadi ketua Komunitas Fotografer Sungailiat (KOMFOS).
" Bagi kami anggota KOMFOS ... Beliau adalah seorang ayah, kakak, saudara, sahabat dan teman ... terima kasih atas semua yang telah di berikan dan di korbankan untuk kemajuan KOMFOS ... " ( waroeng KOMFOS )
Melalui wawancara telepon, beliau bersemangat saat menceritakan awal mula beliau jatuh hati pada fotografi. Semenjak duduk di bangku kuliah, kecintaanya terhadap fotografi sudah mulai tumbuh. Meskipun hanya menggunakan kamera analog, ia tidak ragu untuk mempelajari teknik fotografi secara otodidak dan melalui buku fotografi.
Karena keterbatasan dana, ia sempat meninggalkan fotografi untuk beberapa saat. Berikutnya di tahun 2008, ketika era kamera digital mulai merebak bagaikan virus, ia pun kembali membangkitkan hasrat fotografinya. Salah satu alasannya kembali berteman dengan kamera adalah kemudahan yang didapat melalui teknologi kamera yang semakin canggih. Kini, dengan memiliki kamera DSLR Nikon D300s dan enam buah lensa sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Taufiq Hidayat tidak hanya hobi dengan dunia fotografi namun sudah menjadikannya bagian dari hidup. Hobi tersebut juga yang mengantarkannya menjadi ketua Komunitas Fotografer Sungailiat (KOMFOS).
Keberadaan Komunitas Fotografer Sungailiat (KOMFOS) berdiri tahun 2010 dan ia masuk menjadi anggota di tahun 2011 dimana di tahun yang sama pula ia ditunjuk menjadi ketua. Komunitas ini berdiri karena adanya kebutuhan berkumpul sesama pecinta fotografi di Bangka Belitung untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman fotografi. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain foto hunting, pameran foto, kegiatan amal, edukasi dan liputan agenda budaya Bangka Belitung.
Hingga saat ini, KOMFOS beranggotakan kurang lebih 30 fotografer. Berbicara mengenai profesinya sebagai wakil pimpinan cabang sebuah bank pemerintah. Ia bercerita bahwa tidak jarang melakukan berbagai perjalanan dinas ke tempat baru. Di sela kegiatan dinasnya, ia selalu menyempatkan diri untuk menyalurkan hobi fotografinya. Sambil membawa kamera, ia melangkahkan kaki menyusuri setiap jalanan dan sudut kota yang dikunjunginya untuk mendapatkan objek foto dan moment yang berkesan dan menarik. Ia juga tidak pernah lupa untuk mengabadikan ikon-ikon tempat tersebut.
Kemanapun Taufik melakukan perjalanan dinas, tidak lupa membawa satu tas khusus yang berisi kamera, lensa, baterai dan tripod. Akan tetapi, saat melakukan perjalanan dinas, pria yang lebih tertarik dengan fotografi mikro ini selalu mendahulukan tugas profesinya. Hingga saat ini, tempat terjauh yang pernah beliau kunjungi adalah Australia. Kedepannya ia berharap bisa mengunjungi Eropa, alasanya karena Eropa tempat tersebut terdiri dari negara-negara yang menyimpan beragam keindahan, terutama Alpen, Swiss.
Sebagai seorang fotografer dengan segudang pengalaman, Intimata bertanya mengenai kriteria sebuah foto.
Taufik mendeskripsikan bahwa foto terdiri dari tiga macam, yaitu foto baik, foto bagus dan foto indah. foto baik menurutnya adalah foto yang memiliki teknik baik. Foto bagus adalah foto yang tidak hanya memiliki teknik baik tapi juga memiliki komposisi baik. Sedangkan foto indah adalah foto yang bisa menarik banyak perhatian, mungkin karena memiliki tenik dan komposisi baik atau bisa juga karena memiliki arti yang dalam.
sumber : Dlajah Intimata ( dlajah.com )
www.indonesia.travel
last edited : waroeng KOMFOS
sumber : Dlajah Intimata ( dlajah.com )
www.indonesia.travel
last edited : waroeng KOMFOS
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !