“persahabatan
bagi kepompong ... mengubah
ulat menjadi kupu-kupu...” Sebagian
besar masyarakat pencinta seni, terutama pencinta lagu tentu akan teringat dan
hapal betul akan cuplikan syair lagu tersebut. Namun tulisan kali ini tidak akan
mengulas lebih dalam tentang apa dan bagaimana lagu tersebut diciptakan, maksud
dan tujuan lagu tersebut serta bagaimana bahwa faktanya lagu tersebut menjadi
lagu yang cukup populer baik di kalangan anak-anak muda, remaja sampai dewasa.
Akan tetapi ada sebuah makna mendalam yang menginspirasi dari cuplikan lirik
lagu tersebut yang patut kita renungkan bersama. Satu makna yang tersirat dari
cuplikan lagu tersebut, tidak lain dan tidak bukan adalah bagaimana terjadinya
suatu peristiwa alami secara biologis yaitu ‘metamorfosis”.
Dalam ilmu
biologi ada beberapa pengertian metamorfosis. Metamorfosis diartikan sebagai
suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan
penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan
fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara
radikal berbeda. Contoh nyata yang sering terlihat di alam yaitu perubahan
bentuk fisik dari telur – larva – pupa/kepompong – imago/dewasa yang terjadi
pada kupu-kupu.
Komunitas Fotografer Sungailiat (KOMFOS) Bangka Belitung pada
tanggal 16 Januari 2014 ini memasuki usianya yang ke-4 tahun. Secara biologis
untuk ukuran anak manusia, bahwa usia 4 tahun adalah masih termasuk usia sangat
muda yang lebih dikenal sebagai usia anak bawah lima tahun (Balita). Anak
berusia balita adalah anak dimana yang telah memasuki proses tumbuh kembang
baik secara fisik, psikis maupun psikomotorik dan usia semuda ini masih sangat
rentan untuk terinfeksi dari serangan beberapa penyakit.
Ketika kita bicara tentang suatu komunitas yang dibentuk dan/atau terbentuk yang didasarkan atas kesamaan, baik atas kesamaan hobbi/kegemaran, kesamaan profesi, kesamaan fisik, kesamaan almamater atau kesamaan lainnya, bahwa usia 4 tahun bagi suatu komunitas seperti Komunitas Foitografer Sungailiat (KOMFOS) Bangka Belitung tentunya tidak jauh berbeda dengan anak yang masih berusia balita.
Sebagai bahan renungan atau kontemplasi serta dalam rangka otokritik atas keberadaan KOMFOS, tulisan ini hanya dimaksudkan untuk membuka cakrawala bagaimana cara pandang dalam melihat serta memaknai arti keberadaan sebuah komunitas yang dibentuk atas dasar kesamaan minat dalam bidang fotografi. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk memaksakan kepada komunitas lain bahwa harus sama dalam cara pandang dan cara berfikir dalam menyikapi keberadaan suatu komunitas seperti dalam tulisan ini.
Memasuki usia ke-4 tahun, KOMFOS mencoba untuk ber’metamorfosis’ yang dalam bahasa biologinya yaitu terjadinya proses perubahan bentuk fisik untuk menjadi lebih baik dengan tetap mengingat asal sejarah komunitas ini dibentuk atas dasar kesamaan minat anggotanya dalam bidang fotografi. KOMFOS dibentuk juga dimaksudkan sebagai wadah bagi fotografer yang ada di Kabupaten Bangka, yang berada khusunya di Sungailiat serta dengan atas dasar keinginan adanya nilai tambah atas kehadiran KOMFOS baik bagi anggotanya maupun bagi lingkungan sekitar.
Sebagai kado terindah di akhir tahun 2013, KOMFOS telah memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang telah disahkan dengan Akta No.69 tanggal 24 Desember 2013 yang dibuat dihadapan Notaris. Dalam anggaran dasar di setiap suatu perkumpulan dapat dipastikan terdapat tujuan atau visi. Di dalam anggaran dasar KOMFOS jelas termaktub suatu visi, tujuan ataupun cita-cita dari keberadaan KOMFOS yaitu:
1) terciptnya fotografer yang mandiri, kretaif dan berwawasan luas
2) terbinanya hubungan yang harmonis antara fotografer dengan masyarakat, instansi pemerintah, swasat dan institusi pendidikan.
Ketika kita bicara tentang suatu komunitas yang dibentuk dan/atau terbentuk yang didasarkan atas kesamaan, baik atas kesamaan hobbi/kegemaran, kesamaan profesi, kesamaan fisik, kesamaan almamater atau kesamaan lainnya, bahwa usia 4 tahun bagi suatu komunitas seperti Komunitas Foitografer Sungailiat (KOMFOS) Bangka Belitung tentunya tidak jauh berbeda dengan anak yang masih berusia balita.
Sebagai bahan renungan atau kontemplasi serta dalam rangka otokritik atas keberadaan KOMFOS, tulisan ini hanya dimaksudkan untuk membuka cakrawala bagaimana cara pandang dalam melihat serta memaknai arti keberadaan sebuah komunitas yang dibentuk atas dasar kesamaan minat dalam bidang fotografi. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk memaksakan kepada komunitas lain bahwa harus sama dalam cara pandang dan cara berfikir dalam menyikapi keberadaan suatu komunitas seperti dalam tulisan ini.
Memasuki usia ke-4 tahun, KOMFOS mencoba untuk ber’metamorfosis’ yang dalam bahasa biologinya yaitu terjadinya proses perubahan bentuk fisik untuk menjadi lebih baik dengan tetap mengingat asal sejarah komunitas ini dibentuk atas dasar kesamaan minat anggotanya dalam bidang fotografi. KOMFOS dibentuk juga dimaksudkan sebagai wadah bagi fotografer yang ada di Kabupaten Bangka, yang berada khusunya di Sungailiat serta dengan atas dasar keinginan adanya nilai tambah atas kehadiran KOMFOS baik bagi anggotanya maupun bagi lingkungan sekitar.
Sebagai kado terindah di akhir tahun 2013, KOMFOS telah memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang telah disahkan dengan Akta No.69 tanggal 24 Desember 2013 yang dibuat dihadapan Notaris. Dalam anggaran dasar di setiap suatu perkumpulan dapat dipastikan terdapat tujuan atau visi. Di dalam anggaran dasar KOMFOS jelas termaktub suatu visi, tujuan ataupun cita-cita dari keberadaan KOMFOS yaitu:
1) terciptnya fotografer yang mandiri, kretaif dan berwawasan luas
2) terbinanya hubungan yang harmonis antara fotografer dengan masyarakat, instansi pemerintah, swasat dan institusi pendidikan.
Berangkat dari visi atau cita-cita dasar pendirian KOMFOS tersebut bahwa setelah “3 tahun menapak” maka dalam Menyambut Matahari Baru di tahun ke-4, ada keinginan bahwa kehadiran KOMFOS dapat memberikan kontribusi lebih kepada anggotanya, baik secara ekonomi dan edukasi. Maka muncullah ide tema peringatan HUT ke-4 KOMFOS: Mandiri, Kreatif dan Berwawasan.
KOMFOS
yang Mandiri
Dalam
proses perjalanannya yang cukup panjang dengan penuh pertimbangan serta diskusi
yang memakan waktu yang tidak singkat, akhirnya KOMFOS bermetamorfosis menjadi
sebuah organisasi. Hal ini dibuktikan bahwa KOMFOS telah memiliki AD/ART yang
telah disahkan dihadapan notaris. Dalam memasuki usianya yang ke-4 tentunya
KOMFOS berusaha untuk menjadi organisasi yang tertata dengan baik. Secara organisasi
KOMFOS diharapkan memiliki kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri. Dalam
rangka menuju kemandirian yang muaranya adalah bahwa KOMFOS memiliki kemampuan
ekonomi tanpa bergantung kepada pihak pihak atau pun perorangan. Dalam rangka mewujudkan kemandirian serta
dengan tidak mengurangi sedikitpun independensi KOMFOS, maka KOMFOS hadir bukan
pula untuk menjadi milik perseorangan atau kelompok tertentu.
KOMFOS yang Kreatif
KOMFOS yang Kreatif
Atas dasar
independensi KOMFOS maka Point of Interested (POI) nya yang dimaksud dengan
KOMFOS yang kreatif adalah bahwa secara organisasi maupun secara perorangan
anggotanya, KOMFOS memiliki kemampuan daya cipta dan kreasi. Kemampuan daya cipta KOMFOS diharapkan tidak
hanya terbatas dalam menumbuh kembangkan kemampuan dalam bidang fotografi namun
lebih dari itu, kemampuan daya cipta KOMFOS beserta anggota juga tumbuh dan
berkembang dalam bidang lainnya yang tentunya berjalan berdampingan dengan
kemampuan dan keahlian dalam bidang
fotografi.
KOMFOS yang berwawasan
KOMFOS yang berwawasan
KOMFOS yang
bewawasan dimaksudkan adalah bahwa baik secara organisasi dan keanggotaan,
KOMFOS memiliki konsepsi cara pandang yang luas dalam memandang dunia
fotografi. Atas dasar pemikiran tersebut tuntutannya bahwa bagaimana KOMFOS
dapat menyusun konsep perpaduan yang harmonis antara dunia fotografi dengan
realita kehidupan. Realita kehidupan nyata di era digital saat ini menuntut
semua pihak untuk dapat mandiri secara ekonomi dan mendiri secara sosial.
Merupakan satu tantangan bagi komunitas seperti KOMFOS untuk melihat secara
bijak dan merumuskan konsep terpadu bagaimana memadupadankan dua sisi dunia
fotografi dan dunia nyata.
Harapan saat ini dan kedepan KOMFOS yang Mandiri – Kreatif – Berawawasan bukan hanya sekedar simbol atau slogan semata, namun lebih ditujukan dalam kerja nyata. Terpaan angin ujian akan semakin kencang, rintangan dan tantangan berupa krikil tajam terhampar didepan, batu cadas serta tebing terjal menanti untuk didaki bersama dalam mewujudkan cita cita mulia KOMFOS.
Akhir dari tulisan ini, penulis mengajak kita semua, terlebih khusus kepada semua anggota KOMFOS untuk merenungkan kembali, apa dan bagaimana sebenarnya yang terjadi dari suatu peristiwa proses metamormofis KOMFOS. Tidak dapat dipungkiri bahwa secara fakta, metamorfosis KOMFOS adalah berawal dari sebuah persahabatan yang telah dibangun dalam komunitas selama ini. Adalah sangat ironis bila suatu metamorfosis KOMFOS akan mengabaikan dan melupakan nilai nilai persahabatan yang telah terjalin ‘mesra’ selama ini.
SELAMAT ULANG TAHUN KOMFOS TERCINTA.
Harapan saat ini dan kedepan KOMFOS yang Mandiri – Kreatif – Berawawasan bukan hanya sekedar simbol atau slogan semata, namun lebih ditujukan dalam kerja nyata. Terpaan angin ujian akan semakin kencang, rintangan dan tantangan berupa krikil tajam terhampar didepan, batu cadas serta tebing terjal menanti untuk didaki bersama dalam mewujudkan cita cita mulia KOMFOS.
Akhir dari tulisan ini, penulis mengajak kita semua, terlebih khusus kepada semua anggota KOMFOS untuk merenungkan kembali, apa dan bagaimana sebenarnya yang terjadi dari suatu peristiwa proses metamormofis KOMFOS. Tidak dapat dipungkiri bahwa secara fakta, metamorfosis KOMFOS adalah berawal dari sebuah persahabatan yang telah dibangun dalam komunitas selama ini. Adalah sangat ironis bila suatu metamorfosis KOMFOS akan mengabaikan dan melupakan nilai nilai persahabatan yang telah terjalin ‘mesra’ selama ini.
SELAMAT ULANG TAHUN KOMFOS TERCINTA.
Komitmen dan
kemauan serta kerja keras dari segenap anggota KOMFOS merupakan wujud nyata kecintaan
kepada KOMFOS
YAKIN KOMFOS
BISA – NIAT yang tulus, curahan FIKIRAN disertai SIKAP dan PERILAKU yang
ikhlas, cita-cita KOMFOS yang Mandiri, Kreatif dan Berwawasan akan tercapai. ( Taufiq Hidayat )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !